Tanda sifilis pada wanita bisa menyebabkan munculnya luka pada vulva atau vagina. Namun, terdapat gejala lainnya yang juga bisa terjadi pada pria.
Mengenali gejala sifilis pada wanita, khususnya wanita muda produktif, bisa membantu mencegah penularan pada bayi dalam kandungan. Merujuk Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), penyakit siflis atau raja singa di laporkan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022).
Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata – rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000. Menurut data yang di publikasikan, pasien ibu hamil dengan sifilis yang di obati hanya berkisar 40 persen pasien.
Sisanya, sekitar 60 persen tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang di lahirkan. Berikut artikel ini akan mengulas mengenai macam gejala penyakit sifilis pada wanita yang harus di waspadai.
Baca juga artikel terkait lainnya diĀ santafehomecarenm.com
Apa saja tanda – tanda sifilis pada wanita?
Sifilis berkembang dalam empat tahap yang masing – masing memiliki tanda – tanda yang berbeda. Di kutip dari Very Well Health dan Mayo Clinic, tanda – tanda sifilis pada wanita menurut tahapannya yaitu:
Stadium sifilis primer
Pada tahap ini, gejala sifilis pada wanita yang muncul berupa luka yang di sebut chancre. Luka ini keras, bulat, dan tidak nyeri yang bisa muncul di sekitar vagina, anus, rektum, atau mulut.
Luka tersbut akan hilang setelah tiga hingga enam minggu, bahkan jika kamu tidak mengobatinya, tetapi infeksinya tetap ada di dalam tubuh kamu.
Stadium sifilis sekunder
Saat chance sedang dalam tahap penyembuhan atau dalam waktu sekitar dua hingga delapan minggu, tanda – tanda sifilis pada wanita yang bisa muncul meliputi:
- Luka (luka yang keras dan tidak nyeri di dekat vagina, anus, rektum, atau mulut)
- Ruam (bercak kasar, berwarna coklat kemerahan, tidak gatal, sering kali terdapat di telapak tangan atau kaki)
- Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit tenggorokan
- Rambut rontok tanpa sebab
- Sakit kepala
- Penurunan berat badan yang tidak dapat di jelaskan
- Nyeri otot
- Kelelahan
Gejala – gejala ini juga akan hilang dalam beberapa minggu atau bulan. Namun infeksinya tetap ada, meskipun sudah di obati. Jika tidak di obati, penyakit sifilis dapat berkembang ke fase yang berpotensi serius.
Stadium sifilis laten
Pada stadium penyakit sifilis ini, seorang wanita tidak akan mengalami tanda apapun, sehingga terkada di sebut sebagai tahap tersembunyi. Tahap laten dapat berlangsung selama bertahun – tahun. Penyakit sifilis tanpa pengobatan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius (komplikasi).
Stadium sifilis tersier
Setelah tahap laten, 30 – 40 persen penderita sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan mengalami komplikasi yang di kenal sebagai sifilis tersier.
Penyakit sifilis pada tahap ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ lain, seperti otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, dan tulang serta sendi.
Tanda – tanda sifilis pada wanita di tahap ini yang sudah memengaruhi sistem saraf (neurosifilis) meliputi:
- Sakit kepala parah
- Kelemahan otot dan/atau masalah dengan gerakan otot
- Kebingungan, perubahan kepribadian, demensia
- Perubahan atau kehilangan penglihatan
- Sakit mata
- Kehilangan pendengaran
- Tinitus (telinga berdenging atau gangguan suara lain di telinga)
- Pusing atau perasaan ruangan berputar (vertigo)
Namun, neurosifilis dapat terjadi pada tahap mana pun, tidak hanya tahap tersier. Jika sifilis menyerang jantung, hal ini dapat menyebabkan aneurisma, di mana aorta (arteri utama yang membawa dari jantung) pecah. Jadi, tanda – tanda sifilis pada wanita yang sudah menyebar ke organ lain akan menunjukkan gejala berbeda. Jika wanita yang merasakan gejala penyakit sifilis, kamu perlu segera periksa ke dokter ahli.